Wednesday, February 15, 2017

EMPAT CARA UNTUK BAHAGIA

EMPAT AKSI INSTAN UNTUK BAHAGIA

Suatu saat seorang teman saya curhat kepada saya,"bro,kenapa ya aku ini jarang bangat bisa bahagia. Gampang bangat terbawa suasana,jadinya ada masalah dikit langsung nge-down. Gimana caranya ya supaya bisa bahagia terus setiap hari?"  "Ah, sukacita itu kan keputusan bro,  gak tergantung  perasaan. Perasaan akan mengikuti pikira, dan sebaliknya. Tinggal pilih aja, mau ikutin perasaan atau pikiran bro,"jawab saya. "Gampangnya, kamu cuma belum melakukan rahasia instan yang bisa bikin kamu bahagia." Ia menahan napas,berharap saya segera melanjutkan kalimat tersebut dengan penjelasan mengenai rahasia itu. oh, anda juga?bagus, lanjutkan membaca.
Kekayaan dan materialisme tidak pernah menjadi rahasia dari kebahagiaan.orang yang bekerja demi kemapanan hidup justru akan menemukan dirinya tidak bahagia. Ricard layar menulis dalam bukunya Happiness:" Lessons From A New Science, bahwa sekalipun indonesia secara rata-rata angka gaji tahunan hanya 1/10 dari Amerika Serikat, namun survei terbaru menunjukkan tingkat kebahagiaan kita cukup sebanding dengan orang-orang bule disana.
Kebahagiaan adalah by-product, atau hasil atau efek dari sebuah hidup yang bermakna. Tapi jika anda terlalu malas atau terlalu sibuk untuk berfilosifis seperti itu, anda bisa meniru empat tidakan saya untuk menciptakan rasa bahagia dengan instan. jika anda skeptis ,tidak masalah. Itu sebanyan saya sertakan kutipan pendukung keilmiahannya. baca, lakukan, dan nikmati hasilnya.

I. Membuat Senyuman dibibir
Sekalipun anda mungki merasa memaksakan diri, otak anda tidak bisa membedakan senyum sungguhan dan senyum pura-pura karena keduanya membutuhkan jaringan otot yang sama. Akibatnya, gerakan otot itu akan memicu otak melepaskan hormon endofin yang membuat anda lebih ringan, lepas dan bahagia.
dalam bukunya, Blink, Malcom Gladwell mengkorfimasikan ini dengan menceritakan hasil penelitian  bahwa anda bisa merasa instan bahagia dengan memberikan senyum dan mendorong otot tubuh lainnya seperti ketika sedang merasa bahagia; Dalam sebuah percobaan, dua kelompok orang diperlihatkan film kartun yang sama. Grup yang satu menonton dengan sebuah alat dimulut mereka yang memaksa mulutnya tersenyum. Grup "tersenyum" ternyata menilai bahwa film kartun yang di tonton lucu,sedangkan grup yang satunya menilai film kartun itu kurang lucu. kalau anda membutuhkan dorongan, cobalah tersenyum. Kita juga dapat membuat diri kita sendiri merasakan emosi ketika kitameniru ekspresi wajah sesuai dengan emosi

II. Berbagi Kebaikan dan Menolong Orang lain 
Bahasa kerennya dalah bersikap altruis. Stephen G. Post, seorang profesor di case western reserve Univesity School of Medicine, bekerja sama dengan The Institute For Research On Unlimited Love menyelenggarakan 50 buah riset dengan hasil kesimpulan sebagai berikut,"Menolong orang lain, menjadi sukarelawan, atau menyumbang barang-barang dan pelayanan menyebabkan kondisi mental yang disebut 'helper's high' dan anda mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam kesehatan dibandingkan ketika anda berolahraga atau berhenti merokok. Mendengarkan teman, mengajarkan kemampuan anda kepada orang lain,merayakan kesuksesan teman, dan pengampunan juga berkontribusi dalam kebahagiaan " Saya pribadi punya satu kebiasaan kecil sehubungan prinsip ini: jika sedang stress, saya akan mentraktir dan sambil berbagi kesaksian..sehingga apa yang terpendam dalam hati saya itu seolah-olah terlepas, maka dengan sedirinya terlepas dan saya pun lega.

III. Olahraga
Jujur saja, saya paling malas melakukan poin ini dibandingkan poin lainnya, namun efeknya bahagia yang didapatkan terasa berdurasi jauh lebih panjang dan tahan lama. Silahkan pilih sendiri olahraga yang paling mudah dilakukan sesuai dengan situasi; saya biasanya memilih sit-up atau push-up. Richard Merrit dari Duke University menulis, "Olahraga mungkin sama efektifnya dibandingkan obat anti depresi, tanpa semua efek samping dan biayanya. Olahraga menawarkan perasaan bahagia, pencapaian dan kesempatan untuk berinteraksi sosial, melepaskan hormon endofin ( hormon yang menyebabkan perasaan senang), dan meningkatkan kepercayaan diri.

IV. Memberikan Uang Pada Orang
Ah, ini satu lagi kebiasaan 'aneh' saya dari dulu. saya sering memberikan uang kepada orang yang sangat membutuhkan uang, contohnya ketika saya menaiki angkot,dan saya selalu memberikan uang ongkos dengan berlebihan,artinya saya merasa supir angkot itu sangat membutuhkan uang dan mata pencarian utamanya adalah supir angkot,,jadi mereka hanya mengadu nasib, maka saya itu merasa berimpati.  
Elizabeth Dunn, seorang peneliti dan psikolog di univesity of british columbia mengkomfimasi perilaku ini," Mereka yang menghabiskan untuk orang lain dilaporkan merasa lebih bahagia dibanding mereka yang menghabiskan uang untuk diri sendiri." Kebiasaan saya diatas adalah penggabungan penelitian itu dengan konsep altruisme sebelumnya. sedehana, cepat, dan jauh lebih murah daripada pergi ke psikolog. 
Sembari saya menjelaskan hal-hal diatas pada sahabat saya, dia tidak henti-hentinya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Canggih, elo sih emang gak ada matinya kalau soal beginian. oke deh, aku akan coba lakuin itu mulai besok" ujarnya. Raut wajahnya yang layu kusam berbeban berat mendadak sirna, digantikan dengan keceriaan anak kecil yang menemukan mainan baru.
"Lama bangat nunggu besok. Kamu udah melakukan Poin nomor satu kok sekarang," Sahut saya dengan ringan.
Dia tertegun sebentar, berusaha mengingat-ingat dan langsung kembali tersenyum dengan sangat lebar. "Ah iya juga, Wah simpel dan instan bangat ya....Thanks berat, bro, aku juga jadi punya pegangan yang praktis sekarang," Ucapan sambil menyudahi pembicaraan dan mentraktir saya makan di D'cost. "Dan benar kata kamu tadi, tidak perlu pakai hipnotis supaya bisa happy!"
Dia benar, sangat mudah untuk merasa bahagia. Firman Tuhan dalam 1Tesalonika 5:16-18 berkata: bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa.. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki Alla didalam Kristus Yesus bagi kamu   


Semoga bermanfaat bagi saudara Tuhan Yesus Memberkati 

No comments:

Post a Comment