Monday, February 6, 2017

HIDUP SAYA BERARTI BAGI TUHAN

APAKAH KEHIDUPAN SAYA BERARTI BAGI TUHAN?
Adakalanya dipagi hari, dunia seolah -olah bagaikan Taman Firdaus. Anda bangun pagi, menarik nafas dalam-dalam dibalik jendela dan memandang keluar kepada sinar matahari keemasan yang mewarnai pohon pohon, daun demi daun. Ada saat-saat yang membuat hidup itu tampaknya indah : wajah sahabat yang Anda kasihi pada waktu Anda mengucapkan selamat tinggal, musik indah yang sangat serasi dengan perasaan Anda,      dan kasih sayang yang tak terduga dari seorang anak kecil.
Tetapi di pagi-pagi hari lainnya, dunia tampaknya merupakan tempat yang menakutkan.  Anda bangun pagi, terkejut membaca judul-judul utama surat kabar yang memberitakan mengenai pemboman oleh teroris yang membuat banyak orang cacat atau membutakan mata seorang anak; kemudian pembunuh berantai yang mengaku bahwa it adalah korbannya yang ke sepuluh, lalu berita lainnya lagi : kelaparan atau perang atau gempa bumi. Inilah saat-saat ketika tampaknya tidak ada yang masuk akal, tidak ada keadilan.
Apa arti semuanya ini? Bisakah kita memahami dunia kita yang indah tetapi juga mengerikan ini? Mengapa kita berada disini? Benarkah hidup saya berarti bagi Tuhan atau apakah saya hanyalah satu bagian kecil di mesin kosmos yang amat luas ini ?
1.       TUHAN MENCIPTAKAN DUNIA YANG SEMPURNA
Marilah kita mulai dengan fakta bahwa Tuhan adalah pencipta, arsitek dan perancang semua yang ada, dari bintang yang sangat besar (supernova) sampai sayap kupu-kupu.
“Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaranya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, ia menaruh samudera raya kedalam wadah . Biarlah segenap bumi takut kepada Tuhan, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah maka semuanya ada.”  Mazmur 33:6-9.
Tuhan hanya bersabda dan semua unsur di alam ini menurut kehendak-Nya.    
2.      ENAM HARI MENJADIKAN BUMI INI
“Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang ketujuh;  itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Keluaran 20:11.
Pencipta yang kekal dan Maha Kuasa bisa saja membentuk dunia ini dalam sesaat ’’oleh hembusan nafas-Nya.”  Tetapi Ia memilih untuk mengerjakannya dalam enam hari, meskipun Ia bisa melakukannya dalam enam menit, atau bahkan enam detik pun sudah cukup.  Pasal pertama dalam Alkitab, Kejadian 1, menyatakan apa yang Tuhan ciptakan setiap hari pada minggu penciptaan.  Apakah karya agung yang Tuhan ciptakan pada hari ke enam?
“MAKA TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA ITU MENURUT GAMBARNYA, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN  DICIPTAKANNYA MEREKA .“  Kejadian 1: 27.
Tuhan memutuskan untuk menjadikan ciptaan seperti diri-Nya, yang bisa berpikir, merasakan dan mengasihi.  Setiap orang dijadikan sesuai dengan “gambar” Tuhan. Pada hari ke enam, dunia dipenuhi dengan tumbuhan dan hewan-hewan, kemudian Tuhan memperkenalkan ciptaan-Nya yang agung itu. .Menurut Kejadian 2:7, Yang Maha Kuasa membentuk tubuh Adam dari debu tanah. Jadi ketika Tuhan menghembuskan “nafas hidup “ kedalam lubang hidungnya, manusia menjadi “makluk yang hidup “ – artinya, ia hidup.  
Tuhan menamakan manusia pertama yang diciptakan sesuai dengan gambar-Nya itu Adam, sebuah kata yang artinya “manusia,“ dan perempuan pertama, Hawa, yang berarti “hidup“ (Kej.2:20; 3:20).  Pencipta yang Maha Kasih melihat kebutuhan akan seorang teman.   Dalam keadaan segar dari tangan Tuhan, Adam dan Hawa memantulkan gambar-Nya. Yang Maha Kuasa bisa saja memprogram manusia seperti robot yang berjalan –jalan sepuasnya di Taman Eden dan menaikkan suara memuji Dia.
Tetapi Tuhan menghendaki lebih dari itu: hubungan yang nyata. Robot bisa tersenyum, berbicara, bahkan mencuci piring; tetapi tidak bisa mengasihi.  Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan berpikir dan memutuskan, memilih dan mengingat, mengerti dan mengasihi.  Adam dan Hawa adalah anak-anak Tuhan, dan sangat berharga bagi-Nya.

No comments:

Post a Comment