Monday, February 6, 2017

Kelemahan Dalam Kesukaran



Tokoh Alkitab yang Pernah Mengalami Kelelahan
Apakah Daud Merupakan Korban yang Lainnya?
"Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku."  
(Maz 42:11)
Banyak perumpamaan yang kuat dan dramatis dari tulisan Daud hanya dapat dipahami dengan baik bila kita menangkap bahwa dia kemungkinan mengalami kelelahan yang sungguh-sungguh secara emosional, trauma, dan gugup, dan ini menyebabkan penyakit depresi,   alegori klasik yang sederhana, misalnya kisah dengan kebenaran yang tersembunyi. Kita sering cenderung mengabaikan atau menyembunyikan kenyataan dari pengalaman.
Kita sering lupa bahwa orang semacam Daud dan banyak karakter dalam Alkitab sebenarnya mengalami trauma besar dan penderitaan yang sering.
Pada masa episode yang menyedihkan dengan Bathsheba dia kemungkinan paling menderita kehabisan tenaga secara mental dan emosional. ( 2Samuel 11:1-13)
Ini merupakan saat raja pergi berperang, namun Daud, pahlawan besar yang masyhur, tetap di rumah, mungkin menderita karena perang hebat. Dia juga berada dalam pertengahan umur, dan mungkin dibawah krisis pertengahan umur. Dia menderita karena imsonia dan terganggu dengan pola tidur, gejala umum yang menyebabkan "Kelelahan".
Tak seorangpun yang dimintai maaf untuk apa yang terjadi tapi ini menggambarkan beberapa latarbelakang yang mungkin menyebabkan insiden menyedihkan dan dapat digunakan menjadi peringatan bagi yang lain.

  • Kekelaman Jiwa
Grafik perumpamaan pada  Mazmur 22 dapat dipahami lebih baik jika kita menangkap bahwa ini merupakan kisah saat Daud mengalami "Kelelahan". Banyak ayat hanya membuat kesan ketika kita membaca dengan latar belakang kisah di dalam pemikiran kita. Sebaliknya ayat tersebut mungkin tampak menjadi emosi yang tinggi dan dibesar-besarkan.
Sementara Mazmur ini merupakan nubuatan yang jelas mengenai Mesias, kita juga harus membuktikan bahwa ayat ini merupakan rekaman dari pengalaman Daud. Sepertinya dia merupakan tipe Mesias dalam masa kegelapan dari penderitaanNya. Ada sejumlah ayat yang dramatis, kuat, dan penuh menakutkan, tapi tak seorangpun merasa takut seperti dalam baris pembukaan, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
Ini merupakan pemikiran yang bijaksana untuk menganggap bahwa ayat ini mengatakan pengalaman antara Daud dan Yesus. Keduanya mengalami masa suram, depresi, putus asa dan penuh ketakutan yang tampaknya bagi mereka bahwa Allah telah meninggalkan mereka dan menarik diri dari kisah penderitaan terbesar mereka. Begitu dalam, begitu gelap merupakan lembah dari kelelahan mental dan emosional dimana korbannya tidak dapat lama lagi merasakan kehadiran Allah di dekatnya. Ini juga penting untuk mengingat bahwa Tuhan belum pergi atau meninggalkan mereka. Ini merupakan pengalaman mereka terdalam yang membuat mereka merasa bahwa Tuhan telah melakukannya.
Sejumlah pria dan wanita dari Allah juga mengalami trauma yang mirip. Rohaniawan terbesar semacam Agustin, Martin Luther dan banyak lagi telah merekam pengalaman mereka mengenai
"kegelapan/kekelaman jiwa."
 Ini seperti melewati lembah yang mengandung banyak hal yang harus dilalui, lalu muncul ke dalam alam baru yang terang dan dewasa. Mungkin ini juga "lembah kekelaman" seperti yang diungkapkan oleh Daud ( Mazmur 23).
Pengalaman ini mungkin juga berhubungan dengan kata-kata Daud, "sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai. ( Mazmur 30:6b) Secara pasti, Alkitab dan konsep ini menyampaikan pengobaran semangat yang hebat pada orang yang mengalami pencobaan semacam ini. Kenyataan bahwa kekelaman semacam ini tidak akan ada selamanya, tetapi seperti malam yang secara pelan-pelan akan berubah menjadi hari yang baru dan menggembirakan.

No comments:

Post a Comment